Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) bersama Peserta Pelatihan UMKM.

Desa Fatollo, Teropong Timur News,- Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan potensi lokal, Dengan Melaksanakan Pelatihan Teknis Pengolahan dan Pengembangan Produk Kopi Lokal yang dipusatkan di Balai Pertemuan Desa Fattolo. Selama tiga hari, mulai (23 – 25 November 2025).

Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas produksi kopi sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi para pelaku UMKM desa. Desa Fattolo dikenal sebagai salah satu desa penghasil kopi dengan cita rasa khas di Kecamatan Bula, namun keterbatasan pengetahuan teknis pascapanen membuat nilai jual kopi lokal belum maksimal. Melalui pelatihan ini, Program TEKAD memberikan pendampingan intensif agar masyarakat dapat mengolah kopi dengan standar yang sesuai kebutuhan pasar.

Peserta pelatihan terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, pemuda desa, hingga pelaku UMKM, yang selama ini terlibat dalam pengolahan dan pemasaran kopi. Keterlibatan berbagai kelompok masyarakat ini diharapkan mampu memperkuat rantai produksi kopi desa, sekaligus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antar-pelaku usaha.

Proses Pelatihan Pengolahan Kopi, Bersama Masyarakat Desa Fattolo

Pelatihan kali ini memperdalam tahapan penting pascapanen yang menentukan mutu dan konsistensi cita rasa kopi, yaitu:

• Sortasi biji kopi untuk memastikan hanya biji berkualitas yang diolah,
• Sangrai (roasting) dengan teknik suhu dan waktu yang tepat, dan
• Teknis penyeduhan agar masyarakat memahami karakter rasa kopi sekaligus mampu mempromosikan produknya dengan lebih baik.

Untuk memperkuat kualitas pelatihan, kegiatan ini turut menggandeng para pelatih dari Pendamping Penyuluh Pertanian (PPL) dan Asosiasi Kopi Maluku (ASKOM). Kolaborasi ini memastikan peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga praktik langsung mulai dari penyortiran, proses sangrai, hingga teknik penyeduhan sesuai standar kebutuhan pasar. Pendekatan praktik lapangan ini bertujuan membangun keterampilan mandiri sekaligus meningkatkan rasa percaya diri para pelaku UMKM kopi desa.

Langkah ini sejalan dengan misi utama Program TEKAD, yaitu memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui pengembangan komoditas unggulan berbasis potensi lokal. Penguatan sektor kopi Desa Fattolo dipandang sangat strategis, mengingat permintaan terhadap kopi lokal terus meningkat dan produk kopi desa memiliki peluang besar untuk memasuki pasar yang lebih luas.

Pelatihan ini juga menjadi bagian dari dukungan TEKAD terhadap agenda hilirisasi komoditas unggulan yang sedang didorong Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur. Sebagaimana hilirisasi sagu menjadi program prioritas daerah, pengembangan kopi desa merupakan bagian penting dari diversifikasi ekonomi berbasis sumber daya lokal. Dengan memperkuat seluruh rantai nilai dari hulu hingga hilir, masyarakat Fattolo diharapkan tidak lagi hanya menjual bahan mentah, tetapi mampu menghasilkan produk kopi yang bernilai tambah tinggi.

Fasilitator Kabupaten Program TEKAD, Arull Rahya, menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi bukti nyata bagaimana TEKAD menghadirkan dampak langsung bagi ekonomi desa.

“Pelatihan ini menunjukkan bahwa ketika potensi lokal dikelola dengan benar, nilai ekonominya bisa jauh lebih besar. Kehadiran pelatih dari PPL dan ASKOM sangat penting karena mereka membawa pendekatan teknis yang sejalan dengan kebutuhan pasar, sekaligus mendukung arah program daerah dalam mengembangkan hilirisasi komoditas unggulan. Sinergi seperti inilah yang membuat masyarakat Desa Fattolo semakin siap menciptakan produk kopi berkualitas dan bernilai tambah tinggi,” ujar Arull Rahya.

Peserta menyambut baik kegiatan ini karena memberikan keterampilan baru serta membuka peluang tumbuhnya UMKM kopi yang lebih kompetitif. Melalui sinergi antara pemerintah desa, PPL, ASKOM, dan Program TEKAD, Desa Fattolo menargetkan lahirnya produk kopi unggulan yang menjadi identitas desa sekaligus mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.

Dengan berbagai bentuk pendampingan dan pelatihan yang terstruktur, kegiatan pengembangan kopi di Desa Fattolo menjadi langkah awal menuju transformasi ekonomi desa yang lebih kuat, berkelanjutan, dan berbasis kekayaan lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *