Teropong Timur – Bula, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax habis di Kota Bula, Rabu (3/6/2025) malam. Puncaknya, Kamis (4/5/2025) siang, ratusan kendaraan terlihat mengantre di SPBU guna mendapatkan BBM jenis Pertalite dan Pertamax.

Padahal, belum sampai 24 jam, Bahan Bakar Mobil dan Motor ini kembali habis di Kota yang juluki Kota Minyak ini.

Iksan Kelrey yang juga ikut mengantre, kepada media mengaku, dirinya telah berkeliling kota Bula untuk mencari Pertalite dan Pertamax.

Namun Usahanya sia-sia, lantaran pagi itu, belum satupun pengecer yang menjual Bahan Bakar Minyak tersebut.

Menurutnya, Kondisi kelangkaan yang tidak sampai sehari ini bukan hal yang baru di Kabupaten Seram Bagian Timur, Khususnya dalam Kota Bula sendiri, sehingga dirinya menganggap Kondisi tersebut sebagai hal yang biasa.

“Pagi tadi saya sudah berkeliling, mulai dari Desa Englas sampai Desa Tansi Ambon, tapi saya tidak menemukan satu orangpun yang menjual minyak eceran dijalan, ini bukan lagi barang baru, padahal belum sampai satu hari penuh” Pungkasnya.

Kelrey menambahkan, Pengguna BBM jenis Pertalite dan Pertamax di Kabupaten Seram Bagian Timur semakin meningkat, sehingga penambahan Stok BBM jenis ini mesti ditambahkan oleh Pertamina Maluku.

“Sekarang di SBT banyak yang su pake motor dan mobil pribadi jadi tidak heran kalau stok terbatas seperti ini dapat menyanggupi kebutuhan semua masyarakat, terutama pengguna kendaraan mobil dan motor,” tambahnya.

Pria yang berprofesi sebagai Tukang Ojek ini, berharap agar masyarakat SBT tidak membesar-besarkan masalah ini, justru dirinya meminta agar masyarakat mendorong Pemerintah untuk dapat memperhatikan Kebutuhan BBM Jenis Pertalite dan Pertamax di SBT dengan Menambah Jumlah Stok BBM di SBT.

“Kondisi ini jangan kita saling menyalahkan, marilah kita meminta kepada Pemerintah untuk berkomunikasi dengan Pihak Pertamina untuk menambah Stok BBM, Khususnya Jenis Pertalite dan Pertamax di SBT, Harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *